3 Saham IPO Awal 2025 yang Didukung Konglomerat: Mana yang Paling Menarik?
Memasuki awal 2025, ada tiga emiten yang siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketiganya berasal dari sektor yang berbeda dan didukung oleh konglomerat ternama. Tapi, mana yang paling menarik? Apakah valuasinya layak? Bagaimana prospek dividen dan pertumbuhannya? Mari kita bahas satu per satu!
1. CBDK β Anak Usaha PANI yang Didukung Aguan
CBDK adalah anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yang didukung oleh konglomerat Aguan. Perusahaan ini melepas 10% saham baru atau sekitar 700 juta lembar saham dengan rentang harga IPO Rp3.000 β Rp4.060 per lembar. Dengan penjamin emisi Trimegah Sekuritas, target dana yang akan dihimpun mencapai Rp2,3 triliun.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk penyertaan modal ke PT Industri Pameran Nusantara, yang fokus pada pembangunan gedung pertemuan (MICE). Artinya, CBDK mulai melakukan diversifikasi dari bisnis properti konvensional menjadi pengelolaan event space.
Prospek dan Tantangan:
- CBDK memiliki cadangan lahan luas, sekitar 735 hektar, yang menjadi aset utama dalam pengembangan bisnis.
- Namun, valuasi sahamnya tergolong tinggi, dengan PBV setelah IPO diperkirakan di kisaran 1,62x β 2,2x. Bandingkan dengan sektor properti lain seperti CTRA, BSDE, dan SMRA yang PBV-nya masih di bawah 1x.
- Dividen yield-nya hanya 1,01% dengan payout maksimal 40% dari laba bersih, menjadikannya kurang menarik dari sisi income investing.
- CBDK memiliki risiko terkait proyek PIK 2 yang sedang menghadapi gugatan hukum.
2. KSIX β Emiten Properti Skala Kecil dari Grup KLBF dan MIKA
KSIX merupakan perusahaan properti yang lebih kecil dibandingkan CBDK. IPO ini akan melepas 15% saham baru atau sekitar 320 juta lembar dengan harga penawaran Rp312 β Rp468 per saham. Penjamin emisi utama adalah UOB Kay Hian Sekuritas.
Berbeda dari CBDK, dana IPO KSIX sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja, pembangunan infrastruktur, dan perataan tanah, tanpa ekspansi besar pada landbank. Aset utamanya berada di Bogor, Bekasi, dan Banten.
Prospek dan Tantangan:
- KSIX memiliki brand Wisat ini Fun Park, yang bisa menjadi sumber pendapatan tambahan dari bisnis rekreasi.
- Skala bisnisnya masih sangat kecil, dengan total landbank di bawah 500.000 mΒ².
- Valuasinya relatif murah, dengan PBV setelah IPO hanya 0,76x, lebih rendah dibanding rata-rata sektor properti di 0,8x.
- Kebijakan dividen cukup ketat dengan payout ratio hanya 25%, namun dividen yield bisa mencapai 3,13%.
3. RATU β Perusahaan Migas Milik Happy Hapsoro
RATU adalah anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), yang dikendalikan oleh Happy Hapsoro, suami Puan Maharani. IPO ini akan melepas 20% saham ke publik, terdiri dari 7% saham baru dan 13% saham divestasi milik RAJA. Dengan harga IPO yang belum diumumkan secara pasti, perusahaan ini menargetkan dana sekitar Rp218 miliar.
Hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, khususnya untuk cash call di Blok Jabung dan Blok Cepu. Cash call merupakan dana wajib bagi pemegang hak partisipasi dalam proyek migas.
Prospek dan Tantangan:
- RATU masih baru dalam menghasilkan pendapatan, dengan kontribusi pertama dari Blok Cepu pada 2023.
- Jika RATU berhasil mengamankan hak partisipasi di Blok Kasuri, prospek pertumbuhannya akan semakin cerah.
- Valuasi IPO cukup tinggi, dengan PBV 4,41x β 5,64x dan PER 5,96x β 7,61x, lebih mahal dibanding emiten sejenis seperti MEDC dan ENRG.
- Kebijakan dividen cukup menarik, dengan payout ratio maksimal 60% dan potensi dividen yield mencapai 7,88%.
Kesimpulan: Mana yang Paling Menarik?
Ketiga emiten ini memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga pilihan terbaik tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi Anda.
- Jika mencari dividen tinggi, RATU adalah pilihan terbaik dengan potensi yield 7,88%.
- Jika mengutamakan valuasi murah, KSIX menarik dengan PBV hanya 0,76x.
- Jika ingin eksposur ke properti premium dengan potensi diversifikasi ke bisnis MICE, CBDK bisa menjadi pertimbangan.
Namun, investor juga harus mempertimbangkan faktor eksternal, seperti sentimen pasar, regulasi, dan potensi masalah hukum yang membayangi beberapa emiten ini. Jadi, sebelum membeli, pastikan untuk melakukan riset lebih lanjut!
Jadi, dari ketiga saham IPO ini, mana yang menurut Anda paling menarik? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!