Kabar Pasar

AKRA Corporindo Catat Laba Bersih 565 Miliar Rupiah di 1Q25, Apa Artinya Bagi Investor?

AKR Corporindo (AKRA) baru saja merilis laporan keuangannya yang menunjukkan laba bersih sebesar 565 miliar rupiah pada kuartal pertama 2025. Sayangnya, angka ini mengalami penurunan sebesar -5% YoY dan -25% QoQ. Laba ini setara dengan 23% dari estimasi konsensus 2025F dan sekitar 22%-24% dari guidance manajemen untuk 2025. Meski tanpa penjualan lahan di JIIPE pada kuartal ini, manajemen optimis terhadap potensi penjualan lahan pada 1H25 yang diperkirakan akan berkisar antara 20-45 hektar.

Puntung-Puntung Kinerja yang Perlu Diperhatikan

1. PBT Segmen Perdagangan dan Distribusi Tumbuh +16% YoY

Laba sebelum pajak (profit before tax) dari segmen ini, yang menyumbang 65%-75% dari total PBT, mengalami pemulihan yang cukup signifikan, tumbuh 16% YoY selama 1Q25. Laba kotor dari segmen ini juga meningkat sebesar 17% YoY, bahkan melampaui guidance yang ditetapkan manajemen yang hanya menyasar +5%-7% YoY. Kenaikan kinerja ini sangat dipengaruhi oleh adanya efek low-base dari 1Q24 akibat masalah izin RKAB pada pelanggan di segmen pertambangan. Ke depan, manajemen AKRA tetap optimis mempertahankan guidance laba kotor segmen ini di angka +5%-7% YoY di 2025, meski ada potensi penurunan volume permintaan BBM akibat melemahnya harga komoditas.

2. Penjualan Lahan JIIPE Tidak Ada pada 1Q25, Tapi Diperkirakan Mencapai 20-45 Ha pada 2Q25

Walaupun tidak ada penjualan lahan di JIIPE pada kuartal ini, manajemen AKRA menggarisbawahi bahwa ada penjualan lahan seluas 20 hektar pada 2Q25 kepada Golden Elephant. Penjualan ini sudah lebih tinggi dibandingkan realisasi 1H24 yang hanya 18,1 hektar. Manajemen juga memprediksi masih ada penjualan tambahan sekitar 20-25 hektar pada 2Q25. Jika semua ini terealisasi, potensi penjualan lahan JIIPE di 1H25 bisa mencapai 40-45 hektar, setara 40-45% dari target tahunan di level 100 hektar.

3. Dividen Final 2024 Senilai Rp50 per Saham, Indikasi Yield 4,2%

Manajemen AKRA juga mengusulkan pembagian dividen sebesar 1,97 triliun rupiah atau 88% dari dividend payout ratio dalam RUPS yang akan diselenggarakan pada 28 April 2025. Jumlah ini mengimplikasikan dividen final sebesar 50 rupiah per saham dengan indikasi dividend yield sebesar 4,2% per Jumat (25/4). Sebelumnya, AKRA juga sudah membagikan dividen interim senilai 50 rupiah per saham pada Agustus 2024.

Key Takeaway

Meskipun laba bersih AKRA hanya setara 23% estimasi 2025F konsensus dan 22%-24% dari guidance manajemen, kami menilai kinerja mereka di 1Q25 relatif sejalan dengan ekspektasi. Hal ini didukung oleh faktor pergeseran seasonality menjelang Lebaran dan proyeksi penjualan lahan industri yang diharapkan meningkat di kuartal-kuartal berikutnya. Dengan ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi dan harga komoditas yang rendah, kami tetap percaya bahwa AKRA bisa mencapai guidance 2025, mengingat 1) guidance tersebut cukup konservatif dibandingkan realisasi 2024; dan 2) AKRA memiliki backlog kontrak penjualan lahan yang belum terealisasi pada 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *