Berita Korporasi

Analisis Kinerja Bank Mandiri pada November 2024: Laba Bersih yang Meningkat meski NIM Melemah

Bank Mandiri (BMRI) mencatatkan laba bersih sebesar 4,1 triliun rupiah pada November 2024. Meskipun mengalami penurunan -9,7% YoY, laba ini menunjukkan kenaikan +1,4% MoM. Selama periode 11 bulan di 2024, laba bersih bank ini tumbuh mencapai 47,2 triliun rupiah, atau +4,7% YoY, melebihi estimasi pertumbuhan konsolidasi FY24 yang diprediksi naik hanya +2% YoY.

Pemaparan Masalah: Laba yang Tertekan namun Pertumbuhan Tetap Kuat

Sementara itu, terdapat beberapa tantangan, terutama dalam hal Net Interest Margin (NIM) dan Non-Interest Income (NII) yang mengalami pelemahan. Di sisi positif, credit cost (CoC) terjaga dan pertumbuhan kredit masih menunjukkan tren positif yang mengesankan.

NIM dan Non-II yang Melemah

Kinerja NIM Bank Mandiri pada November 2024 tercatat 4,4%, mengalami penurunan -22 bps YoY serta -17 bps MoM. Akibatnya, NIM selama 11 bulan terakhir turun ke level 4,6% (-32 bps YoY). Hal ini jauh di bawah guidance manajemen, yang mengharapkan NIM berada di kisaran 5%–5,3%.

Sementara Non-Interest Income (Non-II) tercatat sebesar 2,5 triliun rupiah pada November 2024, dan mengalami penurunan -19% YoY. Pertumbuhan Non-II pada tahun ini melandai menjadi +2% YoY dibandingkan tahun lalu yang mencapai +15% YoY. Penurunan ini juga berdampak pada Pre-Provision Operating Profit (PPOP), yang tertekan menjadi 5,4 triliun rupiah (-2,6% YoY).

Credit Cost yang Terjaga

Namun demikian, CoC Bank Mandiri berada di level 0,3% pada November 2024, mencatatkan peningkatan +28 bps YoY tetapi turun -61 bps MoM. Hal ini menunjukkan bahwa CoC selama 11 bulan terakhir terjaga di level 0,7%, lebih baik daripada guidance FY24 manajemen yang menetapkan di kisaran >1%.

Pertumbuhan Kredit yang Masih Kuat

Satu kabar baiknya, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar +22,7% YoY pada 11M24, lebih tinggi dari guidance yang ditetapkan manajemen untuk FY24 di kisaran 16%–18%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu +15% YoY.

Dengan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) yang tetap tinggi di 93,9%, Bank Mandiri menunjukkan posisi likuiditas yang baik jika dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya. Ini menciptakan kepercayaan di kalangan investor mengenai kualitas aset yang dimiliki bank ini.

Kesimpulan: Kinerja yang Terjaga di Tengah Tantangan

Kinerja Bank Mandiri pada November 2024 menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan dalam hal NIM dan Non-II, manajemen yang baik terhadap credit cost dan pertumbuhan kredit yang solid membuktikan bahwa bank ini masih sangat kompetitif. Investor perlu mencermati bahwa meskipun NIM melemah, kualitas aset tetap terjaga dengan baik, dan ada potensi pertumbuhan di masa depan. Dengan begitu, kinerja bank only dari Bank Mandiri dapat dinilai sebagai performa yang cukup baik.

*Artikel ini sebelumnya telah rilis dalam Stockbit Commentary.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *