Analisis Saham MDIY: Ekspansi Gila-Gilaan Daya Intiguna Yasa Dorong Laba Melejit 205%!
MDIY Bukan Cuma Bertumbuh β Mereka Melaju Kencang!
Siapa sangka, ritel yang dulunya terdengar biasa saja, kini berubah jadi raksasa yang bergerak cepat dan agresif! PT Daya Intiguna Yasa (MDIY) mencatat pertumbuhan yang luar biasa di tahun fiskal 2024. Gimana enggak, pendapatan mereka melonjak 73,9% year-on-year, dari Rp3,9 triliun di FY23 menjadi Rp6,8 triliun di FY24. Bahkan, jika dihitung berdasarkan pro forma, kenaikannya tetap solid di angka +39,6% YoY.
Apa sih rahasianya? Ternyata, jawabannya adalah ekspansi toko besar-besaran. MR.DIY sukses menambah 263 toko bersih sehingga total gerai kini mencapai 961 unit, tersebar di 97% provinsi dan 75% kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Bayangkan, dari Sabang sampai Merauke, hampir pasti ada toko mereka!
Ekspansi + Strategi Pemasaran = Lonjakan Transaksi
Bukan cuma sekadar buka toko, mereka juga menggabungkan anak usaha Mitra Indoguna Yasa (MIY) yang makin memperkuat pendapatan. Ditambah lagi, mereka jor-joran di sisi pemasaran. Hasilnya? Jumlah transaksi meledak +37,6% YoY menjadi 88,7 juta transaksi. Namun, perlu dicatat, same-store sales growth (SSSG) memang mulai stabil di 5%, turun dari 30% di tahun sebelumnya β ini sinyal bahwa ekspansi lebih besar dibanding pertumbuhan per toko.
Laba Kotor & Laba Bersih Melejit β Berkat Skala & Efisiensi
MDIY berhasil mengembangkan margin kotornya dari 42% di FY23 menjadi 55% di FY24. Kalau kamu tanya kenapa bisa sejauh itu? Jawabannya ada di tiga hal:
- Skala bisnis yang lebih besar memberi kekuatan tawar ke pemasok
- Efisiensi logistik berkat kepadatan toko yang makin tinggi
- Mix produk yang makin tepat sasaran ke selera konsumen
Efek domino-nya terasa banget ke margin operasional yang naik jadi 23,3% dari sebelumnya 14,6%. Bahkan, laba bersih naik drastis 205,6% menjadi Rp1,1 triliun. Gokil, kan? Net profit margin pun melebar jadi 15,9% dari hanya 9% tahun lalu.
Keuangan Sehat, Utang Menyusut, Kas Mengalir Deras
Di tengah ekspansi gila-gilaan, MDIY tetap bisa menjaga kondisi keuangannya tetap prima. Mereka berhasil menurunkan net debt sebesar 37,3% YoY menjadi Rp849 miliar. Rasio gearing pun membaik drastis dari 1,7x menjadi hanya 0,5x β sebuah angka yang mencerminkan kestabilan keuangan perusahaan. Rasio net debt terhadap EBITDA juga turun jadi 0,4x dari sebelumnya 1,5x.
Cash flow dari operasional tetap tangguh di Rp767,3 miliar. Tapi, ada catatan: cash conversion cycle (CCC) jadi lebih panjang, dari 114 hari menjadi 166 hari. Hal ini terutama karena inventory turnover meningkat setelah akuisisi MIY β dari 117 hari jadi 169 hari. Ini wajar untuk perusahaan ritel yang sedang mengkonsolidasikan rantai pasoknya.
Outlook FY25: Tancap Gas Lagi, Buka 270 Toko Baru
Tahun depan? Jangan harap mereka melambat. Manajemen menargetkan akan membuka lebih dari 270 toko lagi di FY25 β alias mereka belum selesai menancapkan kuku di pasar ritel Indonesia. Dalam jangka panjang, mereka bahkan menargetkan penambahan 120β150 toko baru setiap tahun.
Hebatnya, mereka tetap optimis bisa mempertahankan margin kotor di kisaran 54β55%. Dan meskipun dunia masih dihantui ketegangan geopolitik dan tarif ekspor-impor, MDIY memastikan bahwa tarif AS terhadap barang China belum berdampak signifikan ke operasional mereka. Kenapa? Karena mereka masih menggunakan kuota yang sudah diamankan sebelumnya.
Kesimpulan: MDIY adalah Mesin Pertumbuhan yang Tak Bisa Diremehkan
Dengan ekspansi agresif, strategi pemasaran yang tajam, dan efisiensi operasional yang luar biasa, MDIY bukan cuma bertumbuh β mereka sedang berlari kencang. Margin makin tebal, laba melejit, dan utang semakin ramping. Ini adalah kombinasi yang jarang ditemukan dalam sektor ritel Indonesia.
Bagi kamu yang sedang mencari saham dengan prospek pertumbuhan jangka panjang dan manajemen yang terbukti mampu mengeksekusi strategi dengan cermat, MDIY layak banget masuk watchlist kamu.
Karena dalam dunia investasi, yang cepat belum tentu menang β tapi yang fokus dan konsisten seperti MDIY, bisa jadi akan bertahan dan mendominasi.
Referensi: 1