Harga Minyak Brent Menguat, Simak Apa yang Terjadi!
Harga minyak Brent berjangka untuk kontrak Juli 2025 melonjak +3,1% menjadi 62,15 dolar AS per barrel pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (6/5).
Kenaikan ini terjadi setelah adanya aksi penjualan besar-besaran akibat kecemasan akan oversupply dari peningkatan produksi OPEC+ per Juni 2025. Saat ini, harga minyak Brent di pasar berjangka turun menjadi 60,23 dolar AS per barrel pada Senin (5/5), menandakan level terendah sejak Februari 2021.
Penyebab Kenaikan Harga Minyak
Kenaikan harga minyak kemarin kemungkinan besar dipicu oleh aksi beli trader, seiring kondisi harga yang secara teknikal masuk ke wilayah oversold. Tak hanya itu, pertumbuhan permintaan dari China dan Eropa, serta penurunan stok minyak mentah AS, turut mendukung kenaikan harga.
Situasi geopolitik juga memainkan peranan, dengan eskalasi ketegangan di Timur Tengah seiring serangan Israel ke bandara utama Yaman.
Menurut Reuters, sentimen positif terhadap perekonomian China semakin menguat setelah kegiatan belanja konsumen selama libur Hari Buruh tumbuh +8% YoY. Ini menjadi salah satu indikator keyakinan konsumen di negeri tirai bambu tersebut.
Optimisme di Eropa
Sementara itu, data dari LSEG I/B/E/S mengindikasikan perusahaan-perusahaan Eropa diperkirakan akan mengalami pertumbuhan laba bersih sebesar +0,4% YoY pada 1Q25, melawan prediksi sebelumnya yang menunjukkan penurunan.
Konsensus analis juga memperkirakan stok minyak mentah AS pada pekan yang berakhir 2 Mei 2025 akan turun sebesar 800.000 barrel. Jika asumsi ini benar, maka stok minyak mentah akan mengalami penurunan untuk kedua kalinya berturut-turut, yang kesekian kalinya sejak Januari 2025.
Reaksi Pasar Saham
Menanggapi berita ini, beberapa saham emiten migas dan pendukung migas menguat pada Rabu (7/5). Misalnya, MEDC naik 1,44%, ENRG melonjak 5,15%, ELSA naik 0,85%, dan WINS bertambah 1,68%.
Key Takeaway
Meskipun menguat, pergerakan harga minyak ini kemungkinan hanya merupakan rebound teknikal setelah koreksi tajam pada Senin (5/5). Kami berpendapat bahwa harga minyak Brent selama 2025 akan cenderung stabil di kisaran 60-70 dolar AS per barrel sebagai base case. Ini mengingat ketidakpastian global yang masih tinggi dan potensi perlambatan pertumbuhan di berbagai kawasan.
Konfirmasi atas peningkatan permintaan dari China dan Eropa, serta pengumuman penurunan stok minyak mentah AS yang dijadwalkan rilis Rabu malam, bisa jadi katalis tambahan untuk kenaikan harga minyak ke depan. Tapi ingat, pergerakan harga juga tidak akan lepas dari perkembangan hubungan dagang antara AS dan China yang saling berkaitan. Akankah konflik ini berakhir dengan damai, atau ada kejutan lain yang menanti kita?
π Toyota Akuisisi 40% Saham Anak Usaha ASII Rp2 T
- ASII: Direktur Utama Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mengungkapkan bahwa entitas regional Toyota, Toyota Motor Asia (Singapore) Pte. Ltd., melakukan akuisisi 40% saham PT Astra Digital Mobil, melalui penyertaan saham baru senilai total 120 juta dolar AS atau 2 triliun rupiah. Aksi ini merupakan langkah strategi jangka panjang untuk mengembangkan portofolio bisnis yang berkelanjutan. PT Astra Digital Mobil sendiri membawahi bisnis platform iklan baris digital OLX dan jaringan bisnis mobil bekas OLXmobbi. Meskipun Toyota berinvestasi besar, ASII masih menjadi pengendali dengan porsi kepemilikan 60%.
- GOTO: Grab Holdings Ltd. tengah berusaha mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi GoTo pada 2Q25. Namun, kesepakatan ini masih tergantung sejumlah persyaratan termasuk pendanaan yang sedang dibahas oleh Grab dengan pihak perbankan. Sebelumnya, Grab berupaya mendapatkan pinjaman hingga 2 miliar dolar AS untuk mendukung rencana akuisisi ini.
- TPIA: Aster Chemicals and Energy, joint venture antara Chandra Asri Pacific dan Glencore, akan mengakuisisi Chevron Phillips Singapore Chemicals. Sayangnya, detail transaksi ini belum diumumkan.
- BRPT: Barito Pacific dalam klarifikasinya ke BEI menyatakan bahwa perusahaan belum mempunyai rencana melakukan IPO bagi anak usahanya, PT Griya Idola.
- ANTM: Aneka Tambang berencana untuk menambah kegiatan usaha yang menyasar ke segmen produksi dan penjualan perhiasan, termasuk lukisan dan barang lainnya, dengan rencana ini dibahas pada RUPS 12 Juni 2025.
- SMGR: Semen Indonesia dilaporkan akan mendivestasikan Semen Baturaja kepada UltraTech Cement, meskipun sekretaris perusahaan SMBR mengisyaratkan belum ada pembicaraan resmi.
- ANJT: First Resources Ltd. selesai melakukan akuisisi ~91,17% saham Austindo Nusantara Jaya dengan nilai transaksi 5,5 triliun rupiah.
- PRDA: Prodia Widyahusada berencana melakukan buyback saham dengan anggaran hingga 200 miliar rupiah pada 8 Mei – 7 Agustus 2025.
- ISSP: Pengendali PT Cakra Bhakti Para Putra membeli ~9 juta saham ISSP dengan harga 264 rupiah per lembar.
π Top Gainer π₯
Jangan lewatkan informasi lebih lanjut tentang pergerakan pasar dan investor terkemuka. Tetap update, ya!
Bagaimana menurutmu? Apakah tren ini akan berlanjut atau akan ada kejutan lain di pasar? Yuk, diskusikan di kolom komentar!