PBoC Pangkas Suku Bunga Jangka Menengah Usai Umumkan Paket Stimulus
Baru-baru ini, People’s Bank of China (PBoC) mengambil langkah signifikan dengan memangkas suku bunga dari loan policy tenor 1 tahun, yang dikenal sebagai medium-term lending facility (MLF), sebesar -30 bps menjadi 2%. Langkah ini diumumkan pada Rabu, 25 September dan menandai penurunan suku bunga MLF yang terbesar sejak PBoC menggunakannya sebagai guidance arah suku bunga di market pada tahun 2016.
Tak heran jika pemangkasan suku bunga MLF ini sudah diekspektasikan oleh market dan merupakan bagian dari paket stimulus yang diumumkan oleh Gubernur PBoC, Pan Gongsheng, pada 24 September lalu. Paket ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi China yang terlihat melemah. Selain pemangkasan MLF sebesar -30 bps, paket stimulus tersebut juga mencakup:
- Pemangkasan suku bunga 7-day reverse repo rate sebanyak -20 bps menjadi 1,5%.
- Pemangkasan rasio cadangan kas minimum bank (reserve requirement ratio (RRR)) sebesar -50 bps menjadi 9,5%, yang akan membebaskan sekitar 1 triliun yuan untuk pinjaman baru. Pan juga menyebutkan bahwa RRR mungkin akan diturunkan lebih lanjut sebesar -25–50 bps, tergantung pada situasi likuiditas hingga akhir 2024. Perlu dicatat, pemangkasan RRR ini tidak berlaku untuk bank-bank kecil.
- Rasio down-payment minimum untuk pembeli rumah kedua dipotong dari 25% menjadi 15%.
- Suku bunga loan prime dan deposito akan turun -20–25 bps.
- PBoC akan menanggung 100% pinjaman untuk pemerintah daerah yang membeli rumah yang tidak terjual dengan pendanaan murah, naik dari level 60%.
Menariknya, dalam respon terhadap langkah PBoC ini, kurs yuan terhadap dolar AS telah menguat 0,42% sejak Senin, 23 September. Di periode yang sama, indeks pasar saham China, Shanghai Composite Index, melonjak 5,04%.
Pengumuman paket stimulus dari PBoC berpotensi memberikan sentimen positif kepada harga komoditas – seperti tembaga (AMMN, MDKA), batu bara (ITMG, ADRO, dan PTBA), CPO (TAPG, DSNG), timah (TINS), dan nikel (INCO, NCKL, MBMA) – yang didorong oleh prospek peningkatan permintaan dari China selaku konsumen utama.
Sementara itu, potensi membaiknya prospek perekonomian China berkat stimulus ini berpotensi meningkatkan arus modal (foreign flow) ke market China. Patut diperhatikan, Pan tidak merinci kapan kelima stimulus lainnya akan mulai diterapkan.
Dengan langkah-langkah ini, PBoC menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah tantangan yang dihadapi oleh pasar global saat ini. Apa pendapatmu tentang langkah PBoC ini? Apakah ini menandakan awal dari pertumbuhan yang lebih baik untuk ekonomi China di masa depan?