Peluang Emiten Properti Residensial di 2024: Realisasi dan Target Marketing Sales
Emiten properti residensial semakin menunjukkan performa yang menarik dengan pengumuman realisasi marketing sales mereka selama 2024. Di antara nama-nama yang mencolok adalah Ciputra Development (CTRA), Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), dan Summarecon Agung (SMRA). Tidak hanya itu, Alam Sutera Realty (ASRI), Bangun Kosambi Sukses (CBDK), serta Pakuwon Jati (PWON) juga turut berpartisipasi dalam skema ini.
Pencapaian dan Target yang Ditetapkan
Sepanjang 2024, beberapa emiten berhasil melampaui target marketing sales yang ditetapkan, di antaranya adalah ASRI yang mencatatkan pencapaian hingga 113% dan PWON dengan 104%. Sementara itu, sejumlah emiten lain seperti CTRA dan PANI mencatatkan pencapaian sesuai target. Tak ketinggalan, PANI juga merevisi target marketing sales mereka dari 5,5 triliun menjadi 6 triliun rupiah, seperti yang telah kami perkirakan sebelumnya pada laporan 1H24.
Realisasi yang Beragam
Sementara itu, realisasi marketing sales bagi CBDK dan SMRA masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan target masing-masing, yakni 82% dan 87%.
Target untuk 2025 dan Proyeksi Pertumbuhan
Dari enam emiten yang telah disebutkan, dua di antaranya sudah mempublikasikan target marketing sales untuk tahun 2025, yaitu SMRA dengan target 5 triliun rupiah (naik 14,5% dari realisasi 2024) dan PWON di level 1,8 triliun rupiah (naik 15,8% dari realisasi 2024).
Secara umum, meskipun 2024 merupakan tahun pemilu, emiten properti residensial masih mampu mempertahankan atau mencetak pertumbuhan dalam marketing sales-nya secara tahunan. Hal ini bisa dikaitkan dengan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% yang berlaku selama 10 bulan (Januari–Juni dan September–Desember). Beberapa emiten melaporkan kontribusi PPN DTP terhadap total marketing sales-nya selama 2024, seperti PWON yang mencapai 59% dan CTRA 27%.
Prospek Positif untuk 2025
Untuk 2025, kami percaya bahwa sentimen positif bagi sektor properti akan terus berlanjut, seiring dengan perpanjangan PPN DTP 100% dan prospek pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia. Diketahui bahwa PPN DTP 100% akan dilanjutkan hingga Juni 2025, sebelum porsinya akan menurun menjadi 50% pada Juli–Desember 2025. Elaborasi dari Bloomberg menunjukkan bahwa konsensus memperkirakan suku bunga BI Rate masih akan dipangkas sebanyak 50 bps lagi hingga ke level 5,25% pada akhir 2025.
Kesimpulan: Melihat performa dan strategi yang diambil oleh beberapa emiten properti, ada harapan besar bahwa sektor ini akan terus berkembang meskipun di tengah tantangan yang dihadapi. Dengan dukungan dari kebijakan pemerintah dan potensi perbaikan ekonomi, kami optimis bahwa sektor properti akan tetap menjadi pilihan investasi yang menarik di tahun-tahun mendatang.